Sunday 17 February 2013

MEMBANGUN KARAKTER

MEMBANGUN KARAKTER
disiplin diri merupakan halpenting dalam setiapupaya membangun dan membentuk karakter seseorang,sebuah organisasi,dan sebuah masyarakat bangsa.sebab dalam hubungannya seseorang karakter mengandung pengertian{1}suatu kualitas positif yang dimiliki seseorang,sehingga membuatnya menarik dan atraktif;{2}reputasi sesorang;dan{3}seseorang yang unusual atau memiliki kepribadian yang eksentrik.dalamkamus poerwadarminta,karakter diartikan sebagai tabiat ;watak;sifat-sifat kejiwaan,akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang daripada yang lain.dengan pengertian diartas dapat dikatakna bahwa membanguyn katrakater {character building} adalah prosese mengukir atau memahat jiwa sedemikian rupa,sehingga "berbentuk"unik,menarik,dan berbeda atau dibedakan dengan orang lain,demikianlah oreang-orang.
yang berkarakter daopat dibedakan satu dengan yang lainnya{termasuk dengan yang tidak\belum berkarakter}.
kalimat itu boleh jadi merangkum sejarah hidupnya yang sangat inspirasional.lewat perjuangan panjang  dan ketekunan yang sulit dicari tandingannya,ia kemudian menjadi seorang pahlawan besar dalamsejarah amerika yang mendapatkan berbagai penghargaan di tingkat nasional dan internaisonal atas prestasi dan pengabdiannya{lihat homepage www.hki.org}.hellenkeller adalah model manusia berkarakter {terpuji}.
dan sejarah hidupnya mendemostrasikan bagaimana proses membangun karakter itu memerlukan disiplin tinggikarena tidak mudah dan seketika atau instant.diperlukan refleksi mendalam untuk membuat rentetan moral choice {keputusan moral}dan tindaklanjuti denganaksi nyata sehingga menjadi praksis,refleksi,dan praktik.diperlukan sejumlah waktu untuk membiuat semuaa itu menjadi custom {kebiasaan}dan membentuk watak atau tabiat seseorang.
demikianlah makna penting sebuah karakter dan proses pembentukkannya tidak mudah melahirkan manusia-manusia yang tidak bisa dibeli.ke rah yang demikian itulah pendidikan dan pembelajaran termasuk pengajaran di institusi formal danpelatihan di-institusi non-formal seharusnya bermuara,yakni membangun manusi-manusia berkarakter {terpuji},manusia-manusia yang memperjuangkan agar dirinya dan orang-orang yang dapat dipengaruhinya agar menjadi lebia manusiawi,menjadi manusia yang utuh atau memiliki intergritas.